Sunday, April 12, 2015

Cerita tentang Awal-Awal Masuk Gunadarma

Hello guys gw mau cerita tentang seperti yang pada judul diatas hehe. Yak gw setelah lulus SMA, nyoba daftar di Universitas negri. Setelah sekian banyak Universitas negri yang gw daftar satu pun gak ada yang nerima hiks sedih banget kan haha iyalah kalah pinter orang daftarnya semacem ITB & UI. Setelah itu, gw mikir masa gw nganggur setaun demi masuk negri. Nah gw coba browsing tentang Universitas swasta & gw coba liat situs kampusnya satu-satu. Setelah diliat-liat Universitas Gunadarma menduduki peringkat nomer 1 Universitas swasta di Indonesia.
 


Disitu gw mulai tertarik sama kampusnya iyalah siapa yang gak mau masuk universitas swasta terbaik terakreditasi A yang gak jauh juga peringkatnya sama universitas negri terbaik seperti UI,UGM,ITB.Setelah itu gw daftar lewat websitenya langsung di http://gunadarma.ac.id/ secara online. Jika daftar secara online, maka semua data administrasi pendaftar dilokasikan di kampus Depok karena pusatnya ada di Depok.Universitas Gunadarma punya 8 gedung menurut webnya namun kenyataannya lebih dari 8 misah-misah. Istilahnya kayak alf* mart ind*mart ada dimana-mana haha. 
Kampus A di Jl. Kenari III No. 33 Jakarta Pusat
Kampus B di Jl. Salemba Bluntas Jakarta Pusat
Kampus C di Jl. Salemba Raya No. 53 Jakarta Pusat
Kampus D di Jl. Margonda Raya 100 - Depok
Kampus E di Jl. Akses Kelapa Dua, Cimanggis
Kampus G di Jl. Akses Kelapa Dua, Cimanggis
Kampus H di Jl. Akses Kelapa Dua, Cimanggis
Kampus J di Jl. KH. Noer Ali, Kalimalang, Bekasi
Di kampus J kalimang itu sebenernya ada 5 gedung yang dikodekan sebagai J1,J2,J3,J4,J5. Gak kebayang kan kampus J aja ada 5 gimana yang lain.

Setelah gw daftar, gw ikut tes masuk. Katanya sih tesmasuk itu untuk nentuin Grade uang gedung seperti gini.
Teknik Informatika (S1)
Uang Gedung:
-Grade B = 25.000.000
-Grade A = 20.000.000
-Grade AA = 15.000.000
Biaya /sem = 2.000.000+150.000/sks
Ada yang bilang hasil tes masuk itu ngaruh ke Grade jadi kalau bagus hasilnya dapet grade AA kalau yang jelek dapet Grade B. Ada juga yang bilang Grade itu tergantung daftarnya kapan. Jadi kalau daftarnya awal-awal dapet Grade AA kalau yang terakhir dapet Grade B. Kebetulan gw dapetnya Grade A pertengahan haha. Uang gedung itu bukan buat 1 semester kok itu buat 6 semester atau sampai kita lulus kalau tidak salah. Biaya kuliah Persemester juga tidak harus lunas pada hari itu juga bisa dicicil beberapa kali & juga bisa dibayar pada Semester depannya asal ada alasan yang jelas baik kan Gunadarma.

Setelah tes masuk, ada syarat kedua yaitu Tes Kesehatan. Jadi kita dikasih lembaran kertas soal mengenai kesehatan diri kita & apakah kita sudah menyoba atau mengonsumsi rokok/narkoba/lainnya kemudian kita diminta untuk memberikan sample urin kita. Jadi hati-hati buat yang udah ngonsumsi narkoba jangan coba-coba daftar di Gunadarma! 

Setelah gw keterima, gw ikut acara PPSPPT1 (Ospek Universitas) di ruang auditorium sosialisasi tentang Universitas Gunadarma & juga dikasih persyaratan apa saja yang harus dibawa/dilaksanakan pas PPSPPT2(Ospek Fakultas). Persyaratannya cuma disuruh bikin nametag sesuai yang diminta,pake baju item putih, & kepala harus botak (cowo) minimal 1 cm wkwk botak deh waktu itu. Pas PPSPPT2(Ospek Fakultas) juga gak serem-serem cape-cape kesel-kesel amat kita cuma duduk dengerin'' terus pulangnya dikasih almamater & buku paket.

Sebelum perkuliahan dimulai, gw malah sakit & dirawat inap sampe gw gak ngampus selama seminggu. Kata temen-temen gw waktu pertama-tama masuk dikerjain-kerjain sama senior. Kita pertama ngira kalau Ospeknya udah selesai padahal Ospeknya itu baru dimulai. Jadi temen-temen gw disuruh pake tali sepatu sesuai fakultasnya masing-masing terus Dikerjain gitu deh & hari sabtu harus make batik wkwk. Tapi untung gw gak masuk ye haha jadi gak ngerasain itu.

Setelah sembuh & masuk kampus, gw pertama kali ngerasain sekelas sama orang yang gak gw kenal semua kecuali 1 orang yang gw kenal pas PPSPPT2. Ternyata imaginasi gw tentang Universitas Gunadarma salah seperti yang gw liat di websitenya haha. Katanya World Class University tapi diliat fasilitas-fasilitas kampusnya seperti OHP. Masih jaman make OHP sekarang padahal udah ada proyektor yang enteng & mudah dibawa kemana-mana wkwk. AC kampus Acnya sih 2 kadang panas kadang dingin kadang nyala kadang mati wkwk. Gw kan ngambil di Kalimalang nah kampus J1 itu liftnya cuma ada 2. Bayangin aja ribuan mahasiswa-mahasiswi dari berbagai macam fakultas & jurusan ratusan dosen cuma disedian 2 lift -.- Kadang terpaksa harus naik tangga ngos-ngosan gimana kalau lantai 6 kelasnya wkwk. Mahasiswa-Mahasiswinya juga tetep sama-sama orang Indonesia wkwk mana World Class Universitynya haha. I think dengan biaya gedung/semester segitu kita belum mendapatkan yang semestinya atau yang sesuai dengan biayanya. Cm'on Gunadarma you are rich.

Setelah kuliah 1 semester( sekarang gw udah pertengahan semester 2), Mulai nyadar kalau kuliah di Gunadarma itu SUSAH. Sistem penilaian di Gunadarma itu Rata-Rata ngambil dari UTS 70% & UAS-nya sisanya tergantung Dosennya. Untuk Ujian bayangin aja Sekelas cuma sekitar 15-18 mahasiswa/i diawasi dengan 2/3 dosen pengawas. Ketat banget kan bikin deg-degkan gak bisa nyontek haha just kidding tapi emang bener susah. Belum lagi praktikum-praktikum yang ribet akan Laporan Pendahuluan, & Laporan Akhir yang mengganggu hari libur. Belum lagi kursus lepkom yang gak jelas ngerjain activitynya & pemaksaan seakan kursus lebih penting daripada kuliah. 


Yasudahlah itu aja dulu yang gw ceritain pengalaman gw masuk kampus Gunadarma. Bukan maksud untuk menjelek-jelekkan kampus tapi memang faktanya begitu hehe yaudah lah life must go on Jalanin aja lagii ;)

Sekian & mohon maaf bila ada salah kata hehe Just for sharing. Thank you for reading ;)


sumber screenshot : 

http://www.top10indo.com/2013/05/10-perguruan-tinggi-swasta-terbaik-di.html

Sunday, April 5, 2015

SINOPSIS 

Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar



Sutradara : Hestu Saputra
Produser : Dhamoo Punjabi & Manoj Punjabi
Pemeran : Chelsea Islan, Dion Wiyoko, Kimberly Ryder,& Ferry Salim
Studio           : MD Pictures
Tanggal rilis : 24 Desember 2014
Durasi           :105 Menit
Negara          : Singapura, & Semarang, Indonesia
Bahasa          : Indonesia, Melayu, & Inggris

Merry Riana (Chelsea Islan) yang baru saja lulus SMA terpaksa mengungsi ke Singapura karena kondisi di negaranya sedang tidak stabil. Walau sebenarnya ingin tetap tinggal, kedua orang tuanya tidak membiarkan. Perjalanan menuju bandara juga bukan aman; mereka dihadang kawanan penjarah dan terpaksa melepas harta benda demi keselamatan. Di bandara, orang tua Merry (Ferry Salim & Cynthia Lamusu) menjual apa yang menempel di badan dan hanya mampu membeli satu tiket. Yang penting Merry selamat, pikir mereka.
Maka Merry tiba di Singapura sendirian. Dengan bekal uang yang untuk beli makan lima kali saja akan habis, ia harus mencari tempat tinggal dan bertahan hidup. Kuliah dan sukses yang menjadi cita-citanya terasa begitu jauh.
Tapi Merry tak putus asa. Dari media sosial ia temukan sahabatnya Irene (Kimberly Ryder) yang memang hendak kuliah di sana. Dengan bantuan Irene, Merry mencari celah di antara aturan Singapura yang begitu ketat dan, bukan hanya diperbolehkan tinggal di asrama, ia lolos ujian seleksi dan diterima di salah satu perguruan tinggi terbaik di sana. Senyum Merry lantas hilang ketika itu semua baru bisa didapat bila Merry membayar $40,000. Satu-satunya harapan adalah mengambil student loan, yang hanya bisa didapat jika Merry memiliki seorang penjamin. Karena tidak ada kerabat, dan Irene tidak bisa menjadi penjamin, Merry harus mencari seorang mahasiswa senior yang mau jadi penjamin.
Maka Merry bertemu Alva (Dion Wiyoko), seorang senior tampan yang ia pikir mau menjadi penolongnya. Ternyata Alva cuek dan sangat perhitungan. Ia memberi segala macam syarat sebelum akhirnya mau menolong Merry, termasuk menyuruhnya mencari kerja sambilan.
Merry sadar bahwa ia harus kuliah dengan betul, tapi sadar juga bahwa ia harus sukses secepatnya. Ia tidak ingin menyusahkan orang tuanya. Ia ingin membuat orang tuanya bangga. Maka sambil kuliah ia berpikir keras untuk melipatgandakan uang yang ia miliki, mulai dari bekerja menyebar brosur, online business, sampai main saham beresiko tinggi. Kondisi ekonominya pun naik turun, mulai dari hanya bisa makan roti setiap hari, makan enak, sampai balik makan roti lagi. Seperti tak cukup dengan masalah yang ada, kemelut cinta pun terjadi ketika Alva menyatakan perasaan padanya, sementara Merry sadar betul Irene tengah jatuh cinta pada Alva.




sumber : 
http://id.wikipedia.org/wiki/Merry_Riana:_Mimpi_Sejuta_Dolar
Kebudayaan Jakarta yang Memotivasi Tujuan Hidup


Pementasan Lenong




Lenong adalah kesenian teater tradisional atau sandiwara rakyat Betawi yang dibawakan dalam dialek Betawi yang berasal dari Jakarta, Indonesia.Kesenian tradisional ini diiringi musik gambang kromong dengan alat-alat musik seperti gambang, kromong, gong, kendang, kempor, suling, dan kecrekan, serta alat musik unsur Tionghoa seperti tehyan, kongahyang, dan sukong. Lakon atau skenario lenong umumnya mengandung pesan moral, yaitu menolong yang lemah, membenci kerakusan dan perbuatan tercela.Lenong juga merupakan sebuah pertunjukkan drama yand bisa ditambah unsur lawakan dengan banyolan-banyolan tanpa adanya plot cerita.Bahasa yang digunakan dalam lenong adalah bahasa Melayu (atau kini bahasa Indonesia) dialek Betawi.

Masih banyak kesenian dan kebudayaan yang ada di Jakarta. Semua itu bisa di cari dengan cara membrowsing. Indonesia memang kaya akan kesenian dan kebudayaan yang ada di setiap daerahnya, namun dengan perbedaan kesenian dan kebudayaan tiap daerah menjadinya Indonesia beragam dan tidak menjadikan semua itu menjadi suatu masalah atau konflik, namu menjadikan Indonesia itu satu dan saling menghargai perbedaan yang ada. Dan sebagai mahasiswa sudah sepatutnya kita menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia khususnya kebudayaan Betawi yang ada di Jakarta, jangan sampai kebudayaan ini hilang dimakan oleh jaman karena kemajuan teknologi dan budaya luar yang sudah masuk ke Indonesia.



sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Lenong
http://khantydwi.blogspot.com/2013/05/kesenian-dan-kebudayaan-jakarta-betawi.html